Selasa, 14 Juli 2009

KATAK MAKAN ULAR

Seekor katak di China berhasil ditangkap kamera pada saat melakukan suatu hal yang sangat melawan hukum alam, mengunyah seekor ular!

Gambar katak yang sedang mengunyah seekor ular ini diambil oleh seorang turis di taman Gunung Qingcheng, di Sichuan, China Tengah. Ran Longzhong, dari Chongqing, mengaku masih bingung dengan pemandangan yang dilihatnya, dan merasa beruntung bahwa dia membawa kamera.

"Waktu itu aku lagi jalan-jalan di pegunungan, entah kenapa, tiba-tiba katak yang lagi makan ular ini menarik banget, apalagi waktu itu si ular masih terlihat masih bergerak," katanya. "Sekitar lima menit kemudian, ular tadi sudah masuk ke dalam perut si katak. Sampai sekarang susah dipercaya, seekor pemangsa akhirnya berpindah ke perut mangsanya."

Senin, 13 Juli 2009

WORLD TRADE CENTER

Nama saya SJ, dahulu setiap harinya saya bekerja di menara utara WTC
New York, atau juga disebut Tower 1, pada lantai 81. Sedangkan istri
saya bekerja di Tower 2, atau menara selatan, pada lantai 71.
Setelah tiba di kantor pagi itu, saya mengirim renungan pada seorang
teman. Pada pukul 08.45, setelah saya selesai mengirim beberapa
dokumen melalui faks dan kemudian kembali ke meja kerja saya,
tiba-tiba terdengar ledakan sangat dahsyat yang mengagetkan semua
orang di tempat itu. Material dari atap berjatuhan dan seluruh
peralatan kantor berhamburan. Saat itu saya tidak mengetahui kalau
ada sebuah pesawat yang menabrak gedung saya yang hanya berbeda dua
lantai. Yang saya ketahui hanyalah api mulai muncul di mana-mana.
Yang selamat berusaha tetap tenang dan menuju ke tangga darurat.

Sepanjang perjalanan turun melalui tangga darurat, saya mencoba
menghubungi telepon genggam istri saya, namun tidak dapat
tersambung, sehingga membuat saya sangat khawatir. Pada perjalanan
turun yang penuh dengan jeritan dan tangisan orang yang panik,
tiba-tiba ratusan polisi dan pemadam kebakaran menyerbu naik ke atas
untuk menolong mereka yang terperangkap, sehingga kami harus berbagi
jalan dan perjalanan itu menjadi lambat. Tidak ada satu pun dari
para pria pemberani itu yang selamat kembali ke rumah dan bertemu
keluarganya lagi.

Sampai di bawah, suasananya lebih mengerikan lagi, puing-puing yang
berjatuhan menimpa beberapa orang sekitar saya. Orang-orang jatuh
melompat dari atas gedung dan tubuhnya hancur, sehingga keadaannya
lebih mengerikan dari sebuah perang.

Secara refleks, saya berjalan menuju ke Tower 2 yang ternyata juga
mendapatkan musibah yang sama. Tiba-tiba terdengar suara ledakan
yang sangat keras. Seluruh gedung itu runtuh. Saya dan banyak orang
berdiri dekat sekali dengan gedung itu. Segera debu menerjang dan
menutupi pandangan saya, diikuti terjangan batu, besi, dan berbagai
material lain terbang berdesing di sekitar saya. Saat itu suasananya
sangat mengerikan, terdengar jeritan-jeritan orang-orang yang
terkena reruntuhan.

Saya berdoa minta kekuatan pada Tuhan untuk menghadapinya, karena
dalam setiap satu detik ke depan, saya mungkin korban selanjutnya.
Lalu Tuhan memberikan saya damai luar biasa yang melingkupi saya.
Saat itu, ketika kematian ada di depan kami, saya berteriak dan
bertanya pada orang-orang sekitar saya. "Kita semua akan mati
sekarang ... kalau ada di antara kalian yang belum menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi kalian, panggilah nama-Nya
dan terimalah Dia sekarang!"

Mereka semua menangis dan berteriak: "Yesus ... Yesus ...!"
Kemudian, setelah terjangan itu selesai, terdengar erangan di
sekitar saya. Debu yang tebal perlahan menipis, dan saya dapat
melihat sekitar satu meter di sekeliling saya. Saya coba berjalan,
dan menemukan banyak orang di sekitar saya telah mati akibat
terjangan tersebut. Kemudian saya melihat sebuah cahaya, seperti
Tuhan sendiri yang menuntunnya, dan saya mendekatinya.

Ternyata itu adalah cahaya senter dari seseorang yang sedang
terbaring, namun masih hidup. Saya berkata kepadanya, jika ia
percaya, Yesus sanggup menyelamatkannya, maka ia akan selamat.
Dengan lemah orang itu mengiyakan. Kemudian saya membantunya
berdiri, dan saya terkejut karena di belakang jaket yang
dikenakannya tertulis FBI, dengan huruf besar dan mencolok. Kami
berdua kemudian berusaha keluar dari debu tebal itu, sambil
tersandung orang-orang yang telah mati. Saya berdoa, Tuhan tunjukkan
jalan keluar dari tempat itu, jangan sampai kami justru kembali ke
arah gedung itu, karena kami kehilangan arah. Kemudian saya melihat
sebuah cahaya, yang ternyata adalah cahaya sirine dari sebuah
ambulans. Karena ambulans itu diparkir di pinggir jalan, kami dapat
menemukan jalan raya, dan menuntun kami keluar dari debu tebal itu.

Sebuah regu tim penyelamat langsung menjemput kami setelah keluar
dari debu tebal itu, suasana di tempat itu begitu kacau. Ada begitu
banyak korban dan jerit kesakitan. Setelah ada di tempat yang aman,
saya mencoba lagi menelepon istri saya. Namun, teleponnya tetap
tidak bisa tersambung. Saya memikirkan kemungkinan-kemungkinan jelek
yang akan saya hadapi, dan kenangan manis kami bersama
terbayang-terbayang. Istri saya sedang mengandung 4 bulan. Saya
menangis tersedu-sedu sambil terus berusaha terus meneleponnya.

Sore harinya, setelah saya berhenti berusaha meneleponnya, dan
sedang terpukul dengan kesimpula bahwa saya kehilangan istri saya,
tiba-tiba telepon saya berdering, dan itu dari istri saya. Saat saya
mengangkatnya, suaranya begitu panik karena menyangka saya telah
mati. Ternyata pagi itu ia terlambat pergi ke kantor karena kereta
yang ditumpanginya berhenti. Kejadian runtuhnya menara membuat
kereta itu berhenti lebih lama lagi. Karena ada di bawah tanah,
tentu saja sinyal telepon genggamnya tidak ada. Kami berdua selamat!
Ucapan syukur saya sangat luar biasa saat itu!

Sejak peristiwa itu, kini saya melayani Tuhan sepenuh waktu dan
menjadi misionaris di India. Dan setiap hari saya menanyakan kepada
orang-orang pertanyaan yang sama, seperti yang ingin saya tanyakan
pada Saudara saat ini. Orang-orang yang berteriak "Yesus ... Yesus
..." pada peristiwa itu, mereka tidak punya waktu lagi. Anda,
sementara Anda masih hidup dan belum terlambat, maukah Anda menerima
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi Anda?

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama majalah: VOICE Indonesia, Vol. 86/2006
Penulis: SJ
Penerbit: Communication Department Full Gospel Business's Men
Fellowship International -- Indonesia dan Yayasan Usahawan
Injil Sepenuhnya Internasional (PUISI), Jakarta 2006
Halaman: 32 -- 34